Hallyu atau Korean Wave yang jika diartikan secara harfiah berarti Gelombang Korea merupakan istilah yang mengacu pada popularitas budaya Korea yang tersebar secara global di seluruh dunia. Hallyu mencakup berbagai aspek diantaranya musik, drama televisi, film, makanan, literatur, kosmetik, dan bahasa.
Pandemi Covid-19 pun berpengaruh terhadap penyebaran hallyu di dunia. Wabah ini membatasi masyarakat untuk melakukan kegiatan di luar rumah. Aktivitas yang terlalu monoton membuat masyarakat memilih menghibur diri dengan menonton konten asal Korea selatan seperti K-Drama (Korean Drama), K-Movie (Korean Movie), K-Pop (Korean Pop), variety show dan reality show sebagai alternatif untuk menghilangkan kejenuhan tersebut. Akhir tahun 2022 menjadi balas dendam bagi banyak musisi setelah pandemi menghambat mereka untuk melaksanakan konser. Banyak musisi internasional yang akhirnya datang ke Indonesia untuk melaksanakan konser dan berjumpa dengan penggemar, termasuk grup boy dan girl band asal Korea Selatan.
Tapi fakta dilapangan idol korea juga rentan menjadi korban pelecehan seksual yang berupa seksualisasi, bahkan oleh penggemarnya. Apakah kamu termasuk penggemar yang cerdas, atau justru melakukan pelecehan kepada idolamu? Yuk, disimak.
1.Apa itu seksualisasi?
Bragg, Buckingham, Russell dan Willett (2011) untuk mendeskripsikan makna istilah seksualisasi dalam bentuk barang sebagai berikut:
(1) Barang/produk yang mempunyai rujukan pada praktik-praktik seksual melalui gambar, kata-kata, or humor.
(2) Barang/benda yang nampaknya merujuk pada konteks seksual melalui gambar, kata-kata, warna,dan corak; di mana familiaritas dengan suatu benda bertolak dari konteks yang terseksualisasi.
(3) Barang-produk yang menekankan bagian-bagian tubuh dan bentuk-bentuk tubuh yang secara kultural diasosiasikan dengan seksualitas dewasa.
(4) Barang/benda yang menjiplak mode atau style yang pada masanya dipandang high fashion untuk orang dewasa. Produk ini mencakup barang barang yang dipasarkan sedemikian rupa yang mengkombinasikan item-item dari seksualitas dewasa yang diasosiasikan dengan masa anak-anak, sedemikian rupa sehingga menormalkan mereka sebagai barang untuk anak.
(5) Barang/produk yang merujuk pada stereotip gender; misalnya dengan berlebihan menekankan daya tarik fisik, mengasosiasikan perempuan dengan cinta dan intimitas, atau mengasosiasikan pria dengan agresivitas dan dominasi, lewat kata-kata, gambar, symbol atau aktivitas.
Seksualisasi adalah bentuk objektifikasi yang dilakukan oleh seseorang yang merujuk pada praktik-praktik seksual melalui gambar, kata kata, humor.
Seksualisasi berkaitan erat dengan objektifikasi. Seseorang yang melakukan seksualisasi terhadap seseorang berawal dari adanya asumsi bahwa seseorang tersebut objek yang dapat seksualisasi.
2. Seberapa rentan idol korea mendapatkan seksualisasi?
Idol korea, public figure dengan popularitas transnasional sangat rentan menjadi korban seksualisasi dan objektifikasi.
Pergeseran paradigma yang menggambarkan idol korea sebagai seorang publik figur menjadi salah satu komoditas industri menjadikan idol korea sering terjebak dalam bentuk objektifikasi hingga seksualisasi yang dilakukan oleh industri hiburan, maupun fans (penggemar) mereka sendiri.
Seksualisasi tidak hanya dialami oleh idol perempuan, tetapi juga pada idol laki-laki.
3. Apa saja bentuk-bentuk seksualisasi idol?
- Pemaksaan penggunaan pakaian yang tidak nyaman.
Pada konferensi pers tahun 2016, Seolhyun AOA tampil cantik menggunakan dress ketat, namun sayangnya hal tersebut tidak membuat Seolhyun percaya diri karena terlalu terbuka dan ketat, sehingga ia terlihat selalu menutupi bagian depan tubuhnya menggunakan tangannya.
- Penyorotan bagian tubuh tertentu dengan tujuan seksual
Girl group "FANATICS" pada saat melakukan siaran VLive. Siaran tersebut menjadi ricuh saat kamera yang digunakan untuk merekam live mereka tiba-tiba berubah angle menunjukkan tubuh bagian bawah member FANATICS yang pada saat itu sedang menggunakan dress dan rok pendek.
Terdapat seseorang yang memberikan jaket kepada member, lalu terdengar suara dari belakang kamera yang tidak terima jika member FANATICS ditutupi dengan jaket. Suara tidak terima tersebut berasal dari CEO agensi yang sengaja mengarahkan kamera kepada bagian bawah member untuk dipertontonkan selama siaran.
2. Menjadikan idol sebagai tokoh fan fiction dengan cerita sensual
Kreativitas penggemar idol korea memang tanpa batas. Sering kita jumpai banyak penggemar yang menjadikan idolanya sebagai tokoh dalam cerita alternate universe (AU) atau fan fiction yang mereka tulis di media sosial. Tak jarang fanfiction atau AUyang ditulis mengandung konten pornografi yang melibatkan idol mereka. Pada 11 Januari 2021 lalu, muncul sebuah petisi di website petisi Blue House yang isinya menuntut hukuman bagi mereka yang membuat dan mendistribusikan fanfic dengan konten seksualisasi terhadap idol.
3. Debut idol di bawah usia legal
Pada awal kemunculan K-Wave, masyarakat korea masih memperdebatkan beberapa idol yang debut pada usia belia. Namun, kini banyak idol yang debut sebelum genap berusia 15 tahun.
Salah satu grup idol yang baru debut pada tahun 2022, New Jeans, beranggotakan anak-anak perempuan dengan usia tertua 18 tahun & termuda 14 tahun. Mereka juga menggunakan pakaian yang cukup terbuka dan menonjolkan bagian tubuh tertentu, serta membawakan lagu yang tidak sesuai usianya
Idol yang debut di usia anak berisiko terjerat kasus eksploitasi tenaga kerja dan menjadi objek seksualisasi oleh kaum pedofilia karena usia anak belum dapat memutuskan pilihan dengan informasi yang utuh dan matang.
5.Percakapan mengomentari bagian tubuh idol dengan nada seksual.
Ketika sedang menyelami konten idol korea, kita sering jumpai banyak komentar mengenai tubuh idol yang bernada sensual. Hal ini merupakan salah satu bentuk pelecahan seksual dengan bentuk seksualisasi terhadap idol.
6. Sentuhan yang tidak dikehendaki.
Pada saat berada di ruang publik, idol korea sering dikerubungi oleh penggemarnya. Jika pengamanan yang disediakan tidak cukup ketat, maka penggemar akan dengan mudah menyentuh idol mereka. Beberapa kali tertangkap kamera beberapa penggemar yang menyentuh bagian tubuh idol. TIndakan ini termasuk pelecehan seksual karena menyentuh tubuh seseorang tanpa consent dari pemilik tubuh.
7. What should we do?
a.Fans
Stop sexualizing your idol!
Banyak cara suportif yang dapat penggemar lakukan untuk mendukung setiap karya idol korea. Melakukan pelecehan seksual dalam bentuk seksualisasi terhadap idol merupakan tindakan yang salah, dan sudah sepantasnya penggemar berhenti melakukan hal tersebut.
b.Agensi Idol
Membuat kampanye anti kekerasan
Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk mencegah terjadi pelecehan seksual dapat dengan mengkampanyekan isu #nonviolence kepada seluruh fans idol. Akan sangat baik jika konser berlangsung dengan damai dan nyaman, kampanye dilakukan untuk membangun kesadaran bahwa tindakan pelecehan seksual tidak dapat dinormalisasi.